Mama, terimakasih..

by - 12:15 am

Iseng ngobrak-ngabrik draft blog, and I found this. Back then, it was really hard to finish this post. I couldn't even hold the tears. Karena sekarang sudah lebih dewasa, dan juga gak cuman mama yang pergi, tapi juga ayah.. I really want to share my story. Semoga dengan membaca ini, siapapun kamu, dan juga aku, lebih bisa mensyukuri hidup. Semoga sekarang bisa menyelesaikan post ini..



--Part One--

Satu tahun.

Today, a year ago. Ya, tepat satu tahun yang lalu aku mulai menjalani hidup yang 'sedikit' berbeda. Aku cuman ingin berbagi pengalaman. Pengalaman yang bisa dibilang cukup seru, sedih, pahit, dan mengerikan. Semoga bisa menginspirasi kalian semua. 

Hari itu, 12 Mei 2013, sesaat setelah pengumuman PENSI, aku memeluk Mama. Akhirnya aku bisa membuat Mama sedikit bangga, dengan piala Juara 1 PENSI dan menjadi Best Bassist tahun 2013 walau hanya tingkat sekolah.

"Dek, selamat yaa jadi Best Bassist, walaupun Mama ngga tau suara bass yang kamu mainin tadi kayak apa, tapi akhirnya kamu bisa ngebuktiin ke Mama kalo kamu bisa mainin alat musik. Mama bangga deh."
kata Beliau, setelah itu pelukku dilepasnya dan aku kembali bersama temen-temen seperjuanganku, merayakan 'kejayaan' kelas bersama.

It was the best day ever. Tapi tepat jam 9 malam, kebahagiaanku berakhir. Sepulang dari rumah Bu Bages, wali kelasku, ayah bilang kalau Mama sakit dan harus di opname. I was shock. Baru tadi siang Mama nemenin aku pentas, and she didn't say anything, ngga pernah bilang kalau dia ternyata sakit. Mama nggak pernah sakit, sekalinya sakit malah masuk rumah sakit.

I went to the hospital, nemenin beliau tiap hari sampai ngga masuk sekolah. Di Mataram ngga banyak keluarga, jadi harus aku yang nemenin. Awalnya Mama dan Ayah (for your information, they are both doctors) mengira kalau Mama 'cuman' sakit hati. Aku sedikit lega, gak terlalu 'mengerikan'.

Setelah Mama keluar dari Rumah Sakit, aku seneng banget. Tapi Mama jadi sering ke Surabaya, buat periksa lebih lanjut tentang penyakitnya. Sampai akhirnya, ternyata sakit di hatinya adalah metastasis dari kankernya. She never told me, beliau cuman bilang, "Dek, doain Mama ya supaya bisa sembuh. Kali ini sakitnya berat."

You May Also Like

0 comments